Bebek Korek (Surabaya); Beda, Nih!

Ada 1 tempat makan baru yang saking ramenya, sampe nampak mencolok banget. Setiap kali kita keluar malam, nampak keramaian di tempat BEBEK KOREK ini. Dan ga lama, aku mulai lihat selebgram kesana, makan dan memberi review (yang selalu positif).

Dan aku akhirnya kepo karena 1 hal, hingga akhirnya pergilah aku kesana.

Buka jam 18, aku datang kepagian. Aku datang sekitar 1730 (aku makan malam sekitar jam 17an) dan kudu menunggu mereka mempersiapkan meja-kursi-lesehan, dll. Dan mulai lah ada kelemahan pertama yang segera disadari: ga ada nomor antrian!

Jadi, kalian kudu sadar aja siapa datang duluan/ belakangan. Aku sempat kena bentak orang, yang entah darimana tau-tau maju dan bilang "Aku disek'an, Mbak!!". Lha ya meneketehek, lha wong dia pun muncul entah dari mana, wkwk. Aku milih buat ngalah, sampek-sampekno lah.

Begitu jam 18, pesanan mulai dicatat, trus kudu bayar langsung dan ga lama setelahnya, aku lihat orang2 mulai berdatangan dan membentuk line sangat panjang sampai tepi jalan raya dan ga pernah bertambah pendek karena orang terus-terusan datang (Feb 2025 aku lihat antriannya sudah pendek banget).

Bebek Korek (12)

Kelemahan kedua: meja kursi terbatas (kecuali kalian ga keberatan lesehan/ niatin makan di mobil). Karena kalian kudu antri didekat meja penjual, kalian juga kudu jaga meja, maka kalo kalian sendirian aja, bakal repot (kecuali punya kemampuan membelah diri :p).

Hal lainnya, minor sih cuman hmm.. meja kursinya tuh engga yang kokoh gimana. Ada orang yang duduk dan kaki kursinya mleyot. Ini bahaya sih, karena jatuh dalam posisi duduk itu berbahaya (menurutku). Dan aku ini kan lemu ya. Jadi selama makan disana jadi was-was karena ada insiden kursi mleyot itu :p.

Selesai urusan pesan makanan, aku tinggal nunggu dan BEBEK GORENG pesananku diantarkan ke meja:

Bebek Korek (7)

Pilihan proteinnya ternyata ada 2: bebek atau ayam (ga bisa milih potongannya ya: dada/ paha, terima saja :p). Yang bikin menarik adalah protein pilihan kalian disajikan dengan 3 hal ini:

BebekKorek (3)

SAMBAL PENCIT - SERUNDENG LAOS - TRANCAM.

Buatku (yang mungkin kuper), juarang nemu bebek/ ayam goreng yang disajikan dengan Trancam, di Surabaya (ya gak sih???). Trancam inilah yang bikin aku kepo, sampai akhirnya datang.

Trancam adalah makanan khas Jawa Tengah yang terdiri dari berbagai macam sayuran lalapan seperti Timun, Kemangi, Kacang Panjang, Kubis Putih yang dipotong-potong dan dicampur dengan parutan kelapa berbumbu. Trancam kerap kali disamakan dengan urap, tetapi keduanya memiliki perbadaan Urap merupakan sayur-sayuran matang yang dicampur dengan bumbu kelapa, sedangkan trancam merupakan campuran berbagai sayuran lalapan mentah berbumbu kelapa (taken from here).

Ga doyan Sambal Pencit? Santai, ada pilihan SAMBAL KOREK dan SAMBAL IJO:

BebekKorek (4)

Bedanya? Yang paling pedas tuh si Korek. Yang Ijo engga pedas. Yang Pencit, agak pedas dan ada asam-asamnya. Ini, versi yang pakai Sambal Korek (sambelnya nampang dikit doang tuh):

BebekKorek (10)

Btw, penampilannya begitu ya, apa adanya, belum disentuh. Kayanya mereka berusaha membedakan mana piring dengan bebek dan ayam. Jadi, yang ayam tuh mereka 'penyet' nasinya jadi kinda messy gitu.

Nah, bicara soal rasa..

Sambelnya gueeendeng, puedes! Minyak sambalnya aja pedes. Aku kan lidah bayi ya, sampe menetes air mata - ingus - keringat, kena si sambal. Trancamnya pun pedas woi! Wah, duo maut! Bebeknya sih OK, engga berbau, engga keras, engga kekeringan juga gorengnya tapi buatku pribadi.. berasa kurang gurih. Andai lebih asin dengan sambal dia yang segila itu, dijamin orang2 akan lebih doyan. Orang Surabaya kan cinta asin-pedas yak (aku doyan pedas manis).

Aku belom balik dan belom kepikir balik, tapi aku paham sih ini bebek menarik. Trancamnya inilo bener-bener ide cakep. Jadi makan bebek gorengnya lebih seger kan, ada sayurnya dan pedes pula. Idenya bagus! Pantesan aja rame sekali (walau sekarang udah lebih sepi).

Wow, engga. Idenya bagus, iya. Dinikmati bisa. Udah, gitu aja sih ini hehe..

Bebek Korek (1)

Btw pas makan sana aku bilang ke Mami, ini jelas bukan pemain baru deh. Cara mereka goreng bebek, 'sombongnya' pekerja dsb jelas2 ini pemain lama undercover. Somehow bedalah, pemain baru ama pemain lama tuh.

Dan setelah ini ke post, ada 1 follower kasih info, ini tuh penampakannya sekilas mirip Bebek Slamet! Nah lo, iya. Hahaha, trus sekarang adalagi bebek mirip ini jualan di Tenggilis dan juga ruame. Belom kepikir buat makan sana sih, ntar nunggu bulan puasa lewat biar agak sepi :p.

...

BEBEK KOREK

Jl. Ngagel Jaya No. 84, Surabaya

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *